SELAMAT DATANG MAS BRO, MBAK SIST !

This is it,, blog all about me ala chef Nafah Queen.
*Dengan aksen ala Farah Quinn*

Kamis, 11 Desember 2014

Sesuatu Yang Kita Sebut Cemburu

Cemburu!
Ya, itu kata yang langsung terlintas begitu saya dibangunkan oleh sebuah mimpi.
Mimpi ini semacam lanjutan dari kisah beberapa minggu lalu.
Sebuah kisah yang sebenarnya sepele namun tidak bagi saya.
Tak perlulah saya ceritakan kisah itu disini yang jelas, mimpi saya siang tadi merupakan lanjutan dari kisah itu.
Dan aaaaaargh!
Saya cemburu!

Sempat timbul kekhawatiran di benak saya.
Apakah mimpi itu merupakan penampakan masa depan?
Nyata?
Benar adanya?
Bukan rekayasa?
Bukan sekedar bunga tidur?

Tapi Alhamdulillah, sebuah novel "Catatan Hati Yang Cemburu" oleh Asma Nadia dkk. menyadarkan saya.
Cemburu itu indah jika kita pandai mengelola hati dan hal pertama yang perlu kita lakukan untuk menyelesaikan persoalan cemburu adalah dengan mengakuinya.
Ya, Saya Cemburu!

Saya menunggu kabar beliau dengan harap harap cemas, tak sabar untuk segera melakukan hal pertama itu.
2 hari memang si beliau tak ada kabar dan itu semakin menambah kekhawatiran saya.

Beliau memang sudah jadi asdos di kampus kami dan otomatis, frekuensi bertemu dengan anak-anak didiknya lebih besar ketimbang saya. Salah satu anak didiknya adalah orang yang saya cemburui dan dialah orang yang masuk dalam uraian kisah mimpi ini.
Wajar jika saya cemburu bukan?

Tepat pukul 20.30 wita, telpon dari Beliau masuk.
Kata pertama yang muncul setelah salam adalah, "Maaf sayang nah, baru hari ini ada pulsa".
Syukur Alhamdulillah berarti memang ketiadaan kabarnya hanya dipengaruhi oleh faktor pendukung semata, bukan faktor orang ketiga.

Lama memang kami mengobrol hingga akhirnya saya melakukan hal pertama itu.
Saya mengakuinya.

SAYA CEMBURU OLEH SEBUAH MIMPI!

Saya memang tak menceritakan dengan detail bagaimana mimpi itu, siapa saja pemerannya dan bagaimana saya bisa bermimpi seperti itu karena memang, beliau tak mengetahui kisah beberapa minggu lalu itu.
Saya hanya menceritakan intinya saja namun sepertinya beliau sudah dapat mengerti maksud saya.

Beliau kembali meyakinkan saya dengan kata kata manis dan semoga saja semua itu benar.
Insha Allah, saya percaya dengan semua kata kata beliau.

Lega memang jika kita mengeluarkan semua yang menyesakkan dada.
Itu lebih baik daripada mengumpulkan bukti yang terkadang bukanlah bukti yang disengaja dan setelahnya melabrak si dia dengan kata kata kasar penuh emosi.

Cemburu memang diharuskan namun tanpa melampaui batas dan mengenali objek cemburu kita.
Jika anda cemburu, segera lakukan hal pertama.
Jangan dipendam!
Sesuatu yang di pendam hanya akan meledak disaat tlah melewati titik jenuh dan merugikan diri kita sendiri.

Ayo kita cemburu ladies!
Cemburu yang sehat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar